Entri Populer

Jumat, 23 Maret 2012

IAD,IBD,ISBD


Materi Presentasi ILMU ALAM DASAR
(ALAM FIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA)





O
L
E
H


kelompok 1
·           Syamsu Muzakki
·           Atma Habibah
·           Ninik
·           Pika Maisyaroh
·           Sugianto







SEKOLAH TINGGI  ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA PACITAN
Jl.Brigjend. S Parman no.44B(0357)885635  PACITAN
ALAM FIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
I.  HAKEKAT MANUSIA
Sebenarnya apa manusia itu?disini ada beberapa pengertian atau hakekat daripada manusia itu,yakni :
·         Makhluk yang memiliki dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
·         Individu yang memiliki sifat asional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan positif,mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
·         Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas)dalam hidupnya.
·         Makhluk Tuhan yang berarti dia adalah makhluk mengandung kemungkinan baik dan jahat.
·         Individu sosiial yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan,terutama lingkungan sosial,bahkan ia tak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kita mempelajari hakikat manusia untuk mengetahui gambaran yang jelas dan  benar  tentang  manusia,agar kita yang notabene sebagai calon pendidik  dapat memberi arah yang tepat kepada peserta didik kita.
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minum (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis).
Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kuriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya). Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding mahluk lain, seperti gajah dapat mengangkat benda yang berat yang tidak dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil sekalipun manusia masih lebih lemah karena hanya dengan gigitannya ( nyamuk anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat mengakibatkan kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain (hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari mobil, pesawat lebih kencang dibanding kuda dan harimau. Dengan demikian keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.

II. PERKEMBANGAN FISIK,SIFAT DAN FIKIRAN MANUSIA
Manusia berasal dari sel telur ibu dan sel sperma ayah yang bersatu membentuk embrio,kemudian tumbuh menjadi banyak sel serta melakukan diferensiasi dan berkembang menjadi bayi yang dilahirkan ke muka bumi.Bayi manusia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai berbicara,bergerak dengan  lincah,dll.Selanjutnya anak tersebut menjadi seorang remaja yang mengalami pubertas,seperti perempuan yang mengalami menstruasi,dan laki-laki mulai memiliki jenggot,kumis,dll.Selanjunya masuk masa dewasa yang sudah mampu bekerja dan berumah tangga.
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup.Seperti pada zaman pea sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah-pindah ,kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Kemudian pada abad 20 ini dikenal metode kultur jaringan,yakni dimana memperbanyak tanaman dilakukan dari sehelai daun atau sepotong ranting muda.
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya akan bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink) belaka .
sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia hidup digua-gua, berubah menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya pikir yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya
Rasa ingin tahu manusia terus berkembang memalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah :
1.Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
2.Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik tak terdengar.
3.Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
4.Alat Perasa                 
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat.
Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di bawah ini ;
  1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.
  2. Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
  3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun kelompok, menurut Auguste Comte (1798 – 1857 M ) menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu:
    1. Tahap teologi/fiktif
    2. Tahap filsafat/metafisik/abstrak
    3. Tahap positif atau ilmiah riil
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakan dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
Tahap metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.

III.  SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai zamannya dan sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu saat itu.Sebagai contoh,pada saat zaman Babilonia dan Yunani,karena keterbatasan alat bantu manusia dalam hal ini indera,maka landasan ilmu pengetahuan pada zaman tersebut sebagian berasal dari pengamatan maupun pengalaman namun sebagian lainnya berupa dugaan,imajinasi,kepercayaan atau mitos.Sebagai contoh,adalah tentang petanyaan hujan,yang sering dijawab sebagai bocornya atap langit.Pengetahuan semacam ini disebut “pseudo science”,yaitu mirip sains tapi bukan sains(pengetahuan semu).
Suatu pola pikir yang lebih maju dari mitosadalah penggabungan antara pengamatan,pengalaman,dan akal sehat,,logika atau rasional.oleh karena itu berkembanglah faham rasionalisme,yaitu pertanyaan akan dijawab dengan logika atau hal-hal yang masuk akal.Lebih lanjut dikenal dengan metode deduksi,yakni penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada suatu umum yang menuju kepada yang khusus.Sedanhgkan metode induksi merupakan dasar dari perkembangan metode ilmiah sekarang yang intinya adalah bahwa pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimen yang diperoleh.Untuk melakukan eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat bantu atau instrumentasi pengamatan.Peralatan instrumentasi yang tercipta akan berkembang menjadi lebih sempurna dan bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi peralatan produksi atau industri.
Metode ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh alat pendukung pengamatan yang digunakan.Semakin canggih alat yang digunakan,maka akurasi datanya semakin tinggi dan memungkinkan penarikan kesimpulannya juga akan lebih tajam.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.Berdasarkan hal itu mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.Pengetahuan ini selanjutnya disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam kehidupan sehari-hari.Perkembangan teknologi,produksi,dan industri secara tidak langsung akan diikuti dengan perubahan pola hidup manusia.Perubahan ini juga semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks.Dengan demikian manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta yang belum terungkap.
a.Zaman purba
Zaman ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang.Manusia pada zaman ini telah mengetahui bercocok tanam dan beternak meskipun masih secara berpindah-pindah.Pengetahuan yang diperolehnya tesebut merupakan pengalaman dan kemampuannya mengamati alam sekitarnya.Zaman purba sampai dengan zaman Babilonia pengetahuan yang dimililki masih berupa mitos.
b.Zaman Yunani
Pada zaman ini pengetahuan manusia lebih maju,disertai dengan penemuan alat bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat,maka mitos dan legenda mulai ditinggalkan.Pola pikir yang lebih maju adalah penggabungan pengamatan,pengalaman dan akal sehat,rasional atau logika yang dikenal dengan sebagai paham Rasionalisme.Beberapa generasi filosuf Yunani yang berpengaruh dan memberikan perubahan pola pikir pada masa itu antara lain:
  1. Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.
  2. Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
  3. Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
  4. Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras
  5. Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
  6. Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.
  7. Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
  8. Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
  9. Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar