Materi Presentasi ILMU ALAM DASAR
(ALAM FIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA)
O
L
E
H
kelompok 1
·
Syamsu Muzakki
·
Atma Habibah
·
Ninik
·
Pika Maisyaroh
·
Sugianto
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA PACITAN
Jl.Brigjend.
S Parman no.44B(0357)885635 PACITAN
ALAM FIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
I. HAKEKAT MANUSIA
Sebenarnya apa manusia itu?disini ada beberapa pengertian
atau hakekat daripada manusia itu,yakni :
·
Makhluk yang memiliki dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
·
Individu yang memiliki sifat asional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
positif,mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
·
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas)dalam hidupnya.
·
Makhluk Tuhan yang berarti dia adalah makhluk mengandung kemungkinan baik
dan jahat.
·
Individu sosiial yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan,terutama
lingkungan sosial,bahkan ia tak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kita mempelajari hakikat manusia untuk mengetahui gambaran yang jelas
dan benar tentang
manusia,agar kita yang notabene sebagai calon pendidik dapat memberi arah yang tepat kepada peserta
didik kita.
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik
secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara
signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minum
(nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi),
menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan
ciri-ciri mahluk hidup (biotis).
Tetapi
dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh
mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kuriositas)
mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya
fikir (budi daya). Secara fisik manusia memiliki banyak
kelemahan disbanding mahluk lain, seperti gajah dapat mengangkat benda yang
berat yang tidak dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat berlari
kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil sekalipun manusia masih lebih lemah
karena hanya dengan gigitannya ( nyamuk anofeles/malaria) manusia bisa sakit
bahkan dapat mengakibatkan kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar
berfikir maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat
menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain (hewan), teknologi
dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari mobil, pesawat lebih
kencang dibanding kuda dan harimau. Dengan demikian keunikan dan keunggulan
manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.
II. PERKEMBANGAN FISIK,SIFAT DAN FIKIRAN
MANUSIA
Manusia berasal dari sel telur ibu dan sel sperma ayah
yang bersatu membentuk embrio,kemudian tumbuh menjadi banyak sel serta
melakukan diferensiasi dan berkembang menjadi bayi yang dilahirkan ke muka
bumi.Bayi manusia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai
berbicara,bergerak dengan
lincah,dll.Selanjutnya anak tersebut menjadi seorang remaja yang
mengalami pubertas,seperti perempuan yang mengalami menstruasi,dan laki-laki
mulai memiliki jenggot,kumis,dll.Selanjunya masuk masa dewasa yang sudah mampu
bekerja dan berumah tangga.
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan
perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup.Seperti pada zaman
pea sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah-pindah
,kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap.Kemudian pada abad
20 ini dikenal metode kultur jaringan,yakni dimana memperbanyak tanaman
dilakukan dari sehelai daun atau sepotong ranting muda.
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu
terhadap berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada
apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam
lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang yang
diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu
bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya akan
bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk
menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan bersifat indrawi. Sementara
mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya
mengandalkan naluriah (instink) belaka .
sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap
tidak berkembang sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang
tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang
burung manyar konstruksi dan motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia
dulu pada zaman primitif manusia hidup digua-gua, berubah menjadi rumah
sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern
pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi
daya pikir yang
dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang
tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu
yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya
Rasa
ingin tahu manusia terus berkembang memalui pengamatan dan pengalaman indrawi
sehingga mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia
adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan
sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak
memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban
dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang
dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa
pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas
pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-carai jawaban
yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga
mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang
mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari.
Selanjutnya tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali
lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab
gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari
jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka
memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya,
mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar
ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan
dari yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka
melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera,
gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman
indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu
disebut legenda.
Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini
karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan
hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya
mitos adalah :
1.Alat
Penglihatan
Banyak
benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak
dapat membedakan
benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata kita
tak dapat melihat dengan jelas.
2.Alat
Pendengaran
Pendengaran
manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai 30.000
per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik
tak terdengar.
3.Alat
Pencium dan Pengecap
Manusia
hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau
parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita bila
konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
4.Alat
Perasa
Alat
perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat
relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai
alat observasi yang tepat.
Mengapa mitos
dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di bawah
ini ;
- Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.
- Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
- Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara
berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurut Auguste Comte (1798 – 1857 M ) menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap,
Yaitu:
- Tahap teologi/fiktif
- Tahap filsafat/metafisik/abstrak
- Tahap positif atau ilmiah riil
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan
menemukan sebab pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu
diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu
diletakan dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa
setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan
gaib lainnya.
Tahap metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih
tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi
menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada
akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan
hakikat sesuatu.
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu
berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya
yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan
perbandingan.
III. SEJARAH PENGETAHUAN MANUSIA
Ilmu pengetahuan juga berkembang sesuai zamannya dan
sejalan dengan cara berfikir dan alat bantu saat itu.Sebagai contoh,pada saat
zaman Babilonia dan Yunani,karena keterbatasan alat bantu manusia dalam hal ini
indera,maka landasan ilmu pengetahuan pada zaman tersebut sebagian berasal dari
pengamatan maupun pengalaman namun sebagian lainnya berupa
dugaan,imajinasi,kepercayaan atau mitos.Sebagai contoh,adalah tentang petanyaan
hujan,yang sering dijawab sebagai bocornya atap langit.Pengetahuan semacam ini
disebut “pseudo science”,yaitu mirip sains tapi bukan sains(pengetahuan semu).
Suatu pola pikir yang lebih maju dari mitosadalah
penggabungan antara pengamatan,pengalaman,dan akal sehat,,logika atau rasional.oleh
karena itu berkembanglah faham rasionalisme,yaitu pertanyaan akan dijawab
dengan logika atau hal-hal yang masuk akal.Lebih lanjut dikenal dengan metode
deduksi,yakni penarikan suatu kesimpulan didasarkan pada suatu umum yang menuju
kepada yang khusus.Sedanhgkan metode induksi merupakan dasar dari perkembangan
metode ilmiah sekarang yang intinya adalah bahwa pengambilan kesimpulan
dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimen yang diperoleh.Untuk
melakukan eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat bantu atau
instrumentasi pengamatan.Peralatan instrumentasi yang tercipta akan berkembang
menjadi lebih sempurna dan bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi
peralatan produksi atau industri.
Metode ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh alat
pendukung pengamatan yang digunakan.Semakin canggih alat yang digunakan,maka
akurasi datanya semakin tinggi dan memungkinkan penarikan kesimpulannya juga
akan lebih tajam.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan
hidupnya.Berdasarkan hal itu mulailah dikembangkan pengetahuan praktis yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.Pengetahuan ini
selanjutnya disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan IPA dalam
kehidupan sehari-hari.Perkembangan teknologi,produksi,dan industri secara tidak
langsung akan diikuti dengan perubahan pola hidup manusia.Perubahan ini juga
semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks.Dengan
demikian manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta
yang belum terungkap.
a.Zaman purba
Zaman ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan
tulang.Manusia pada zaman ini telah mengetahui bercocok tanam dan beternak
meskipun masih secara berpindah-pindah.Pengetahuan yang diperolehnya tesebut
merupakan pengalaman dan kemampuannya mengamati alam sekitarnya.Zaman purba
sampai dengan zaman Babilonia pengetahuan yang dimililki masih berupa mitos.
b.Zaman Yunani
Pada zaman ini pengetahuan manusia lebih maju,disertai dengan penemuan alat
bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat,maka mitos dan legenda
mulai ditinggalkan.Pola pikir yang lebih maju adalah penggabungan
pengamatan,pengalaman dan akal sehat,rasional atau logika yang dikenal dengan
sebagai paham Rasionalisme.Beberapa generasi filosuf Yunani yang berpengaruh
dan memberikan perubahan pola pikir pada masa itu antara lain:
- Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.
- Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
- Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
- Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras
- Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
- Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.
- Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
- Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
- Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar