Ilmu Alamiah Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah matu mata
kuliah yang termasuk mata kuliah umum (MKU) yakni mata kuliah dengan bobot 2
sks ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua program studi terutama
untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada
konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa
dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya
pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan
alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya
bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya
fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya modern yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
A. KEUNIKAN MANUSIA
Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki
kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis
yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan
makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak
(reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang
merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain,
manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami
perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).
Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding mahluk lain,
seperti gajah dapat mengangkat benda yang berat yang tidak dapat diangkat oleh
manusia, kuda, harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil
sekalipun manusia masih lebih lemah karena hanya dengan gigitannya ( nyamuk
anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan kekuatan
fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan
teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh
mahluk lain (hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak
lari mobil, pesawat lebih kencang disbanding kuda dan harimau. Dengan demikian
keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak
pada daya fikirnya.
B.
KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)
Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba
ingin tahu terhadap berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu
bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau
gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya
rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?,
setelah tahu bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan
seterusnya akan bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan
pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan bersifat
indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan
hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink) belaka sementara Asimov
menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang
sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih
dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung
manyar konstruksi dan motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia dulu
pada zaman primitif manusia hidup digua-gua, berubah menjadi rumah sederhana,
dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar
langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya
piker yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan
menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.
C. PERKEMBANGAN POLA FIKIR MANUSIA
Seperti dijelaskan dimuka bahwa rasa ingin tahu
manusia terus berkembang memalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga
mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah
mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering
menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak
memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban
dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang
dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu
menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba
mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun
orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban
tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu
menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu
munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka memperluas
pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka
percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada
yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan
dari yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka
melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera,
gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman
indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos
itu disebut legenda. Mengapa mitos dapat
diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi
oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang
segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai
penyebab munculnya mitos adalah :
- Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh
mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada
pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
- Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang
mempunyai frekwensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga
puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik tak terdengar.
- Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni
manis, masam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal
oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta
bagian.
- Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas
atau dingin, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat.
Mengapa
mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di
bawah ini ;
- Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.
- Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
- Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara
berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M )
menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu ;
- Tahap teologi/fiktif
- Tahap filsafat/metafisik/abstrak
- Tahap positif atau ilmiah ril
Pada
tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab
pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu diohubungkan dengan
kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakan
dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap
gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib
lainnya.
Tahap
metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari sebab
utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan diri pada
kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal
yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
Tahap
positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara
positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.
Puncak perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu
kira-kira 700 – 500 SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi
sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi
sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai atap, bahkan yang
lebih menakjubkan mereka sudah mengenal bidang edar matahari sehingga mereka
tahu bahwa dalam setiap 365,25 hari matahari beredar kembali pada titik semula
dan ini yang disebut waktu tahun.
Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik
tersendiri pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat,
maka munculah pengetahuan rasi-rasi perbintangan yang sekarang kita kenal
yakni; rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo dan sebagainya rasi-rasi
ini erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan dikenalah dengan astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat
peramalan, imajiner, dugaan dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut Pseudo
science (sain palsu) yakni pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena
alam yang sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
Sain palsu tersebut sangat berpengaruh pada para
pemikir filosuf yunani seperti Thales ( 624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini
adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali
menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air, hal
ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan
pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada dibumi ini adalah ciptaan dewa,
pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk
meninggalkan berfikir mitos secara perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang
telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya diantaranya adalah :
- Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.
- Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
- Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
- Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras
- Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
- Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.
- Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
- Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
- Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris.
- Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran
- Ibnu Choldun ahli sosiologi
- Al jebra ahli matematika
- Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa) dan pengobatan/kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.
- Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani kedalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa kedalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).
- Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia
- Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi.
Kesimpulan :
Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang
diawali oleh rasa ingin tahu ( Kuriositas ) terhadap berbagai gejala alam yang
terus memperlihatkan aktivitasnya dan terkadang membuat manusia menjadi cemas
seperti bencana alam gunung meletus, kebakaran, kekeringan , kebanjiran dan
lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus mencari jawaban dan tejadilah
berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan. Sejalan
dengan perkembaqngannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan fenomena alam
yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib manusia maka dikenal psedeu Science atau juga dikenal Astrologi. Pada masa Yunani
berpikuir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah pemikir-pemikir rasional(
filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar rasio sehingga muncullah
konsep-konsep alam yang sebagiannya saat ini masih dapat digunaklan dan diakui
kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai
padam, Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama
besarnya mendunia karena karya-karyanya yang ilmiah yang sampai dengan saat ini
masih dijadikan reference (rujukan) bagi perkembangan sains.
BAB II
KELAHIRAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa pengetahuan didapat dengan berbagai pendekatan seperti halnya
pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan kepercayaan yakni
kebenarannya hanya atas dasar percaya maka pendekatan pengetahuan semacam ini
bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan
yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan nalar=akal =
rasio belaka maka dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham
kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil
perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan
pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang
tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya
terdiri dari dua sisi ; yakni dorongan pertama adalah
dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non praktis atau teritis
guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan segala
isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science ( Ilmu
pengetahuan murni ). Sementara dorongan yang ke-dua adalah
dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk
meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan
terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains)
lahir ? secara waktu mungkin sulit untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu
dinyatakan pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran
yang secara rasional dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara
fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan senacam itu sebenarnya sudah
dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia dengan bukti munculnya ilmu-ilmu terapan
seperti ilmu perbintangan, ilmu kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini
tidak deklarasikan oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu
pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong bintang
(sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada ) yang mampu
membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus. Memang sejak penemuan
teleskop telah banyak membantu para ilmuan untuk dapat membuktikan secara
empiric terhadap konsep-konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa
ilmuan yang telah menancapkan tonggak sejaran perkembangan ilmiah ;
Nikolas Copernicus (1473 – 1543
M) Ia seorang astronom, matematika dan pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan
merombak pandangan Yunani yang berjudul De Revolutionibus Orbium Caelestium (
Peredaran alam semesta) buku ini ditulis pada tahun 1507 M tetapi tidak segera
dideklarasikan karena konsepnya bertentangan dengan konsep lama yang sudah
mendapat justifikasi dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut ;
- Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang beredar mengelilingi matahari.
- Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari.
- Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M)
memperoleh kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
- Jagat raya ini tidak ada batasnya
- Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena keberaniaannya
mendeklarasikan pendapatnya yang bertentangan dengan keyakinan penguasa pada
itu maka Bruno dianggap sebagai orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan
dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571
– 1630 M ) Pokok-pokok pikirannya adalah :
- Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis edar yang berbentuk elips dengan suatu focus.
- Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah sama.
- Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep diatas dibenarkan oleh Galileo
Galilei (1564 –1642 M) dengan menggunakan teleskopnya yang terbesar mampu
melihat tatasurya dan mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori Geosentri
dianggap salah dan yang benar adalah teori Heliosentris sebagaimana dikemukakan
oleh Copernicus dan Kepler sekalipun bertentangan dengan pendapat penguasa yang
mempertahan teori geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi pusat
tatasurya sebagai tempat singgasana para raja.
A. KRITERIA ILMIAH
Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat
memenuhi criteria sebagai berikut ;
- Sistematis
- Berobjek
- Bermetoda
- Universal
Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis
yakni bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung dengan
pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri ) dan memiliki langkah yang tersusun
dalam menemukannya, disamping itu kajian ilmu harus memiliki objek yang jelas
karena pada hakekatnya pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan dalam
justifikasi objek melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional
terarah dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan
kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria
ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula criteria
kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
- Perasaan
- Intuitif
- Trial and error
Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan yang tidak
berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat subjektif karena perasaan
setiap orang satu dengan lainnya memiliki sensitifitas yang berbeda.
Sedangkan instuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis,
tidak berdasarkan pola berpikir tertentu, pendapat yang berdasar intuisi timbul
dari pengetahuan-pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang
tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir
terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan dan ketajaman intuitif yang
tingkatnya berbeda-beda, mungkin orang yang terlatih intuisinya akan memeiliki
kepekaan yang tinggi dan memungkinkan intuisinya dapat mendekati kebenaran atau
sebaliknya bagi orang yang memiliki kepekaan dan ketajaman intuisi yang rendah.
Sementara kebenaran dengan criteria trial and error
sekalipun tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan intuitif, tetapi
pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara untuk memperoleh pengetahuan
melalui coba-coba atau untung-untungan dan lebih cenderung error daripada
berhasil.
B. METODA ILMIAH DAN OPERASIONALNYA
Kebenaran ilmu alamiah akan terlihat dari metoda yang
digunakan, jika sesuatu pengetahuan didapat melalui metoda ilmiah maka
pengetahuan itu dinyatakan ilmiah dan sebaliknya jika tidak melalui metoda
ilmiah maka pengetahuan itu dinyatakan tidak ilmiah, lebih lanjut di bawah ini
dijelaskan prosedur dan langkah-langkah methoda ilmiah.
a. Pengindraan
Pengindraan merupakan langkah awal yang penting dalam
mengenali objek masalah, tetapi akurasi pengindraan tidak dapat dijadikan ajeg
kebenaran karena pengaruh kondisi dan sifat pengindraan yang terbatas dalam
mengenali objek, oleh karena itu perlu adanya pengulangan secara berkali-kali
dan memerlukan waktu yang relatif lama, biasanya orang yang terlatih memiliki
pengindraan yang tajam, seorang ahli musik memiliki pengindraan pendengaran
yang sensitive sehingga peka terhadap kebenaran musik. Begitu pula ahli
peneliti perlu terlatih dalam mengindra objek supaya tidak keliru, maka untuk
itu agar pengindraan dapat ajeg, objektif perlu dibantu dengan alat indra
buatan yang ditera akurasinya seperti termometer sebagai alat untuk mengukur
suhu.
b. Masalah
Langkah selanjutnya setelah proses pengindraan
terhadap suatu objek yang telah direnungkan terlebih dahulu adalah menentukan
masalah hasil pengindraan, untuk mengetahui sesuatu itu menjadi masalah apabila
objek itu mengandung pertanyaan, seperti pertanyaan apa ?
bagaimana ? dan mengapa ? suatu objek itu
begini atau begitu, tentu saja pertanyaan para ilmuwan akan berbeda dengan
orang umum artinya pertanyaan itu harus terukur dan teruji sehingga akurasi
jawabannya dapat dipertanggungjawabkan. Perlu ditegaskan bahwa pertanyaan yang
dimaksud adalah mengandung objek yang jelas atau dapat diindra, bukan
pertanyaan mengapa alam ini ada ? karena pertanyaan seperti ini bukan kajian
ilmu alamiah.
c. Hipotesa
Hipotesa atau dugaan sementara merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan masalah, untuk mengetahui apakah hipotesa itu benar
perlu diuji dan eksperimen yang akurat dan didukung oleh data fakta yang kuat,
bila ternyata fakta berbicara lain maka perlu disusun hipotesis baru. Biasanya
ilmu membuat hipotesa terdiri dari dua klausal positif dan negatif yakni dua
jawaban yang satu dengan lainnya saling bertolak belakang., diantara kedua
hipotesa itu diharapkan salah satunya dapat didukung oleh data dan fakta hasil
eksperimen maupun survai.
d. Eksperimen
Eksperimen merupakan pengujian terhadap hipotesa yang
dilakukan untuk mendapatkan pengumpulan data atau fakta melalui kegiatan
observasi langsung atau percobaan/eksperimental. Selanjutnya fakta-fakta itu
dikumpulkan dan dianalisa apakah mendukung hipotesa yang diajukan atau tidak.
e. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan atas
penilaian melalui analisis terhadap fakta-fakta, untuk melihat apakah hipotesa
itu yang diajukan itu diterima atau sebaliknya ditolak. Hipotesa yang diterima
merupakan pengetahuan yang telah diuji kebenarannya dan sebagai bagian dari
ilmu pengetahuan.
Dengan demikian ilmu pengetahuan itu disusun secara
sistematis dengan menggunakan metoda tertentu dan diuji kebenarannya secara
empiris dan berlaku secara universal.
C. SIKAP ILMIAH
Salah satu asfek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasatr ini adalah
bagaimana menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan
beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang ilmuan ;
1. Jujur
Sebagai ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya secara objektif.
Dan menyusun penelitian hingga pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya
sehingga terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
2. Terbuka
Seorang iolmuan mempunyai pandangan luas , terbuka bebas dari praduga,
ia tidak memperoleh buah pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan
kebenaran dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain untuk menguji
dan mengkritik kebenarannya atau selalu menghargai kebenaran orang lain.
3. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia
bersedia mengakui bahwa oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu
pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya
dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang
tinggi, jauih dari sikap angkuh.
4. Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam
memperoleh informasi, tidak sinis tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum
teruji yang didukung oleh data fakta yang kuat sehingga dalam membuat
pernyataan, keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
5. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai
segala sesuatu, tidak putus asa, dan ia selalu berkata “ Beri saya kesempatan
untuk berpikir dan mencoba mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan
optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von Neuman memberi nama
hasil karyanya dengan sebutan MANIAC ( sehingga membuat peserta seminar
tertawa) padahal maniac itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer,
Numerical Integrator and Computer.
6.
Pemberani
Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani dalam
menghadapi ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan, kemunafikan, dan kebathilan
yang akan menghambat kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh
para ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, Bruno yang telah banyak
dikenal orang. Copernicus dan Galilleo diasingkan oleh penguasa karena dengan
berani menentang konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda
lainnya berputar mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia mendeklarasikan justru
mataharilah yang menjadi pusat tata surya bumi dan planet lainnya berputar
mengitari matahari (Heliosentris), Socrates memilih mati minum racun daripada
harus mengakui sesuatu yang salah. Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara
dibakar demi mempertahankan kebenaran.
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi
tauladan adalah kisah Prof. Peabody, memberikan kuliah terahir tentang
“Perawatan Orang Sakit” Kuliah ini sangat jelas, penuh rasa kasih sayang dan
belas kasih, saat memberikan kuliah saat itu berumur 46 tahun, segar dan bugar,
fasih dalam menyampaikan materi kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu
Peabody mengidap penyakit kanker ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti
dan dipahami secara seksama secara medis mengenai setiap gejala kanker yang
dideritanya. Sehari sebelum meninggal dunia ia menulis sendiri laporan
penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan bahan penelitian pengobatan lebih
lanjut. Kisah yang sama juga dilakukan oleh Marry Cury seorang fisikawan, kimiawan
yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-tahun ia menekuni dan
meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan
manusia, dengan perlahan radiasi unsure tersebut merambah kedalam tubuh Marry
Cury dan ia tahu sehingga mengindap penyakit kanker, dalam setiap kuliahnya
menjelaskan tentang radioaktif tidak pernah menunjukan ketakutan dan bahaya
radiasinya dan itu terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri pada
saat-saat ajalnya tiba.
7. Kreatif
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus kreatif,
Louis Al-Vares (ilmuwan fisika Berkeley) Ia seorang pemain golf. Dengan
kreativitasnya ia membuat alat analisator stroboskop untuk
meningkatkan cara bermain golf. Kemudian alat itu dihadiahkan kepada presiden
Esenhower yang juga pemain golf, dan sejak itu ia memegang paten untuk
pembuatan alat tersebut. Saat ini untuk menghargai kreativitas ilmuwan dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia diberikan penghargaan NOBEL seperti yang
pernah diterima oleh keluarga Cury untuk fisika dan kima.
D. FILSAFAT ILMU ALAMIAH
Filosofis ilmu alamiah sebagai dasar pengembangan ilmu
mengacu pada nilai yang berkembang sejalan dengan pola pikir manusia dalam
bentuk budaya dan norma yang dianut dan menjadi pandangan hidup, untuk itu
dibawah ini diuraikan beberapa dasar filsafat ilmu alamiah ;
1. Vitalisme
Ilmu alamiah awalnya tidak dapat terlepas dari
pengaruh kepercayaan atau mitos, filsafat vitalisme merupakan doktrin yang
menyatakan adanya kekuatan di luar alam. Kekuatan itu memiliki peranan yang
esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Kekuatan itu
dikenal dengan istilah élan vital, Tuhan, yang maha kuasa dll.
2. Mekanisme
Mekanisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa
sebagai penyebab yang mengatur semua gerakan di alam semesta ini adalah
sejumlah hukum alam ( nature of law ),
dengan demikian menurut paham ini semua gejala alam semesta terjadi dengan
sendirinya sesuai dengan hukum alam sehingga pandaqngan ini akan menyamakan
antara gejala mahluk hidup dengan mahluk tak hidup sehingga tidak perbedaan
yang hakiki diantaranya. Dengan demikian akan menggiring pandangan manusia pada
paham materialisme yang kemudian menjadi ateisme.
3. Agnotisme
Agnotisme merupakan paham yang tidak mempedulikan ada
tidaknya kekuatan di luar alam (sang pencipta, Tuhan, yang maha kuasa, élan
vital ). Penganut paham ini hanya mempelajari gejala alam semata, paham ini
akan menggiring manusia bersikap sekuler sebagaimana banyak
dianut ilmuwan barat.
Indonesia yang menjunjung tinggi falsafah Pancasila
yang secara seimbang akan dapat menjembatani antara paham vitalisme dengan
mekanisme yang justru peduli pada sang pencipta tidak seperti halnya agnotisme,
sehingga pengetahuan alamiah secara seimbang dilandasi dengan pengetahuan
keyakinan, Sehingga ilmuwan Indonesia selalu dalam kondisi Teisme.
E. KEUNGGULAN ILMU ALAMIAH
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa ilmu alamiah
memiliki criteria tersendiri berupa sitematis, objektif, metodik dan universal,
dimana hal ini secara tidak langsung akan menumbuhkan sikap ilmiah yang sangat
bermanfaat bagi manusia, dibawah ini dijelaskan beberapa keunggulan yang
bermanfaat bagi manusia ;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif dan
bersikap adil, sehingga akan membawa pada hidup yang tenang dan bahagia.
b. Jika ada penemuan baru yang lebih benar,
maka ilmu yang lama tidak berlaku lagi, sehingga disadari bahwa ilmu
pengetahuan itu tidak mutlak atau bersifat relatif. Sedang yang mutlak
datangnya dari Allah SWT.
c. Dengan ilmu pengetahuan orang tidak lagi
percaya pada takhayul atau mitos, karena semua yang ada di alam ini terjadi
melalui proses hukum alam atas izin Allah SWT.
d. Ilmu pengetahuan akan membimbing kita
untuk tidak berpikir melalui prasangka, tetapi berpikir secara objektif,
terbuka dan sistematis, suka menerima pendapat orang lain dalam setiap
keputusannya.
F. KETERBATASAN METODA ILMIAH
Metoda ilmiah merupakan cara efektif dalam mendapatkan
kesimpulan karena pengetahuan dianalisa berdasarkan prosedur baku dengan
ketelitian yang dapat diandalkan baik secara rasional maupun empirik. Tetapi
harus diakui kebenaran ilmu pengetahuan hasil dari metoda ilmiah bersifat tentative, artinya hanya bersifat semntara saja sebelum
ada konsep baru yang lebih benar. Kebenaran dalam sains tidak pernah mutlak dan
tidak pernah lengkap serta tuntas. Sebagai manusia para ilmuwan sadar dan
berendah hati karena mereka yakin sangat sedikit apa yang telah mereka ketahui.
Pada suatu hari Dr. Walter Stewart, seorang ekonom
berdiri dimuka pintu auditorium di Princeton University
mengamati sekelompok mahasiswa fakultas sains dan matematika yang keluar dari
sebuah seminar, mereka itu riuh, aktif, cerdas, dan cekatan. Dalam suatu
kesempatan ia menghentikan salah seorang mahasiswa yang keluar dari auditorium
secara tergesa-gesa dan bertanya, Bagaimana seminarnya ? Mereka
menjawab hebat, segala sesuatu yang kami ketahui minggu
lalu tentang sains tidak benar lagi saat ini . Disamping itu Ilmu
alamiah memiliki keterbatasan objek yaitu tidak dapat menyentuh wilayah diluar
alam (tentang yang ghaib), tidak bisa dijadikan pembenaran dalam seni estetis (
indah tidak indah), etika (baik dan buruk) dan lain-lain.
BAB III
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Berdasarkan hasil pengamatan para
astronom dengan menggunakan teropong binokular atau teleskop yang mutakhir
bahwa di alam semesta ini terdapat bintang-bintang beredar mengikuti suatu
pusat berupa kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh
kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satru dengan lain (Cluster) dan
juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari
pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk matahari
selanjutnya disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata galaksi itu jumlahnya
banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama galaksi Milky way
atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti yang berhasil dapat dilihat
oleh para astronom adalah galaksi andromeda.
Galaksi merupakan kumpulan
bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang 100 Milyar termasuk diantaranya
matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita ini. Kumpulan
bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih
atau cakram dengan garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10
tahun cahaya. Posisi matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30
tahun cahaya dari pusat galaksi.
Perhitungan jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat
digambarkan sebagai berikut ; Dalam 1 detik cahaya dapat menempuh jarak sejauh
300.000 km sedang jarak bumi ke matahari = 8 . 1/3 menit cahaya atau 500 detik
cahaya. Berarti jarak bumi dengan matahari = 500 x 300.000 = 150 juta km.
A. ASAL USUL TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1. Teori Ledakan dahsyat
(Big Bang)
Seorang ahli perbintangan bangsa
Belgia bernama Geprges Lamaitre pada tahun 1930 telah mengemukakan teori
ledakan dahsyat. Menurut pendapatnya bahwa alam semesta atau galaksi-galaksi
berasal dari suatu massa yang meledak dengan dahsyat yang bagian-bagiannya
terlempar kesegala arah.
Teori ini nampaknya sesuai dengan yang difirmankan oleh
Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 30, yaitu ;
“ Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman ? “ (Q S Al-Anbiya : 30 ).
Ayat di atas menjelaskan bahwa
alam semesta tang terdiri dari ribuan galaksi yang didalamnya terdapat tata
surya, nebula, cluster dan benda langit lainnya berasal dari suatu massa yang
bersatu padu yang kemudian atas kehendak Allah SWT di pisahkan.
2. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Para ilmuwan menduga bahwa sebelum terbentuknya alam
semesta telah terjadi suatu siklus antara masa ekspansi dan masa konstraksi.
Energi
dari reaksi inti hydrogen dapat membangkitkan ekspansi alam sehingga
terbentuklah galaksi-galaksi dan bintang-bintangnya dan unsure-unsur lainnya.
Pada masa konstraksi galaksi dan bintang-bintang itu menciut dan meredup sambil
memancarkan energi kalor yang sangat tinggi.
3. Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold.
Mereka bertpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, dengan kata lain alam semesta
tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir ( mengingatkan kita pada Al-Razi
yang menyatakan materi itu kekal). Pada setiap saat ada partikel-partikel
tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang
dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari
pada yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian
alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pada 10 milyar tahun
lagi. Tetapi dalam waktu 10 milyar ini akan dihasilkan kabut-kabut baru.
Menurut teori ini 90 % materi alam semesta adalah oksigen. Dari hydrogen ini akan
membentuk helium dan zat lainnya.
B. TERBENTUKNYA GALAKSI
Sains modern berpendapat bahwa cosmos telah terjadi
dari pada kumpulan gas yakni hydrogen dan sedikit helium yang berputar secara
pelan pada zaman yang sangat kuno. Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi
menjadi potongan –potongan banyak dari dimensi dan kelompok yang sangat besar.
Ahli astrofisika memperkirakan bahwa dimensi tersebut 1 milyar samapi dengan
100 milyar kali besarnya matahari dan besarnya matahari adalah 300.000 kali
besarnya bumi. Angka-angka itu memberikan gambaran kepada kita tentang kelompok
gas mula-mula yang kemudian melahirkan galaksi.
Menurut Fowler (1957) sekitar 12.500 juta tahun lalu
galaksi bhima sakti masih berbentuk kabut gas hydrogen yang sangat panas.
Kemudian ia berotasi sehingga bentruknya menjadi bulat dan bertambah berat.
Akibatnya ia mengadakan konstraksi dan bagian masa luarnya yang memiliki berat
jenis yang besar banyak yang tertinggal dan kemudian membentuk bintang-bintang
yang secara lambat laun melakukan konstraksi sambil memancarkan energi
potensialnya berupa kalor sehingga lambat laun suhunya menjadi turun. Setelah ribuan
tahun bintang-bintang itu ada yang bentuknya hampir tetap seperti matahari
kita.
C. TATA SURYA
1.
Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1755) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace
(1796) seoramg ahli fisika bangsa Perancis. Keduanya berpendapat bahwa tata
surya berasal dari kabut, sehingga disebut teori Kabut Kant-Laplace, dalam
alqur’an menjelaskan bahwa penciptaan langit itu berasal dari asap (kabut),
Qur’an surat Fussilat ayat 11.
Artinya
; Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami
dating dengan suka hati.
Kant
dan Laplace sekalipun memilikim kesamaan dalam menjelaskan asal tata surya
tetapi mereka berbeda dalam menjelaskan proses pembentukan tata surya,
sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
Immanuel
Kant :
Ia berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari
gumpalan kabut gas panas yang berputar pada porosnya. Kemudian kabuit itu
menjadi padat dan atas dasar prinsip tarik menarik dan tolak menolak dari
bagian-bagian kabut yang memadat itu dipusatnya membentuk inti menjadi matahari
sedangkan bagian-bagian lainnya bersatu lalu memisahkan diri dari yang lainnya
dan menjadilah planet-planet. Dengan demikian planet-planet itu terbentuk bersamaan
dengan matahari.
Laplace :
Ia berpendapat bahwa tata surya
berasal dari nebula/kabut gas pijar bercampur dengan debu yang berputar p[ada
porosnya. Akibat percepatan rotasinya, kabut makin mengecil dan bentuknya
menjadi seperti cakram (pipih). Karena percepatannya makin besar, keadaan kabut
menjadi tidak stabil dan terlepas membentuk cincin gas, lalu memadat. Pemadatan
itu berlangsung terus menerus , kemudian membuat ketidakstabilan baru sehingga
membentuk cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya. Cincin itu
membentuk planet, sedangkan yang masih panas menjadi matahari.
2. Teoti Tidal atau Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James
H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta
tahun lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang.
Pada waktu itu sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang
lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari
merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang
meledak, dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (matahari
sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar
mengelilinginya.
4.
Teori G.P. Kuiper
Pada
tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di luar
tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah
dikemukakan yang mengandaikan matahari serta semua planet-planet berasal dari
gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas
dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut
gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena gaya tarik gravitasi
antar molekul dalam kabut itu lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang
semakin lama semakin padat. Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat gas semacam
itu selalu terjadi gerakan. Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi
gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua
gumpalan materi memadat di tengah. Sedang gumpalan yang kecil akan melesat
dilingkungan sekitarnya. Gumpalan yang memadat ditengah menjadi matahari
sebagai pusat, sedang gumpalan-guympalan yang kecil menjadi bakal planet.
Matahari yang dipusat begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yang
selanjutnya api itu mendorong gas yang masih membungkus planet menjadi sirna.
Sehingga planet sekarang terlihat telanjang tinggal terasnya. Tapi bakal planet
yang jauh darti matahari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi planet yang
besar dengan diliputi kabut.
Konsep Alam Ganda;
Para ahli astrofisika modern berpendapat bahwa sangat
boleh jadi ada planet-planet yang menyerupai bumi. Mereka mengira ada
kemungkinan terdapatnya planet seperti bumi di luar system matahari karena alas
an-alasan seperti berikut ;
Orang memperkirakan bahwa dalam galaksi kita, seperdua
dari 100 milyar bintang, masing-masing mempunuyai system planet seperti system
matahari.
P. Guerin, seorang ahli astrofisika, menulis “system
planeter sudah terang, tersebar banyak dalam cosmos, system matahari dan bumi
tidak satu-satunya yang ada, kemudian ia lanjutkan ; Kehidupan, sebagaimana
planet-planet yang memberinya tempat juga tersebar diseluruh cosmos, dimana
saja terdapat kondisi fisikokimia yang diperlukan untuk terbentuknya kehidupan
tersebut dan perkembangan selanjutnya.” Penjelasan Guerin jika kita kaitkan
dengan banyak nya ditemukan ayat al-qur’an yang menyebutkan tentang kegandaan
langit dengan symbol angka 7 lapis langit. Disisi lain wujudnya bumu-bumi yang
mirip dengan bumi kita dari beberapa asfek, adalah suatu hal yang dapat kita
fahami, tetapi para ahli sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan
keadaannya seperti apa. Para spesialis menganggap bahwa adanya bumi semacam itu
sangat mungkin.
D. SUSUNAN TATA SURYA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa matahari adalah
salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya
berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat bhima sakti.
Pada Zaman Yunani kuno, seoreang
filosuf bernama Clausius Ptolemeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah
pusat tata surya. Menurut pandangannya matahari, bulan dan planet-planet
beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya, dikenal dengan teori Geosentris. Pandangan ini dianut selama 14 abad
dimana saat itu berdasarkan hasil pengamatan kasar oleh filosuf yunani sudah
mampu mengenal 5 buah planet, yaitu; Merkurius, venus, mars, yupiter dan
saturnus. Merkurius dan venus disebut planet dalam, karena berada diantara bumi
dan matahari sedang mars, yupiter dan saturnus disebut planet luar karena
berada diluar garis edar matahari.
Pada abad ke 16 seorang ilmuan
Polandia bernama Nicolas Copernicus berhasil mengubah pandangan yang telah
berabad-abad lamanya, menurut Kopernicus bumi adalah planet, sepertihalnya
planet-planet lain beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya, disebut
dengan teori Heliosentris. Pandangan ini
didasarkan oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan
yang sistematis yang didukung oleh teropong bintang yang telah berhasil
ditemukan. Dengan teropong tersebut penuan planet menjadi bertambah banyak,
seperti planet Uranus, neptunus dan Pluto (1930) dan hingga saat ini telah
ditemukan 10 buah planet termasuk bumi, asteroida dan planetoida.
Menurut pandamngan heliosentris,
Merkurius dan venus yang berada diantara matahari dan bumi disebut planet
dalam, sementara mars, astroida,yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan Pluto
berada di luar garis edar bumi dan disebut planet luar. Planet-plaanet yang beredar
mengelilingi matahari melalui lintasan (orbit) yang bentuknya elips. Peredaran
planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, disamping itu
planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang disebut gerak rotasi, adanya gerak rotasi pada bumi menyebabkan
adanya waktu siang dan malam di bumi. Kala revolusi bumi adalah 1 tahun atau 365,25 hari sedangkan kala
rotasi adalah 1 hari atau 24 jam.
E. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
1. Matahari
Matahari merupakan anggota tata surya yang paling
besar, disamping sebagai pusat peredaran juga matahari merupakan sumber energi
dilingkungan tata surya, matahari terdiri dari bagian inti yang dilapisi oleh
tiga lapisan kulit yaitu kulit fotosfer, chromosfer dan corona, panas matahari
sebagai sumber kalor memiliki suhu jutaan derajat celcius yang dipancarkan
berupa cahaya dengan tekanan udara ratusan juta atmosfer.
Menurut J.R. Meyer Panas bumi berasal dari batu meteor
yang jatuh dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedang menurut
teori konstaksi Helmholz panas itu karena menyusutnya bola gas matahari, Dr.
Bothe menyatakan panas itu berasal dari reaksi nuklir yang disebut reaksi
hydrogen helium sintetis.
2.
Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari, hampir 93 % panas
matahari terserap oleh bagian merkurius yang menghadap matahari sehingga
suhunya sangat panas, sedangkan bagian yang tidak menghadap matahari dingin
sekali ( sehingga tidak ada air dan udara ), planet ini tidak memiliki satelit
(bulan) dan diperkirakan tidak ada kehidupan.
3. Planet Venus
Planet
ini terselubung dengan awan putih yang sangat tebal sehingga dapat memantul
cahaya matahari ke bumi, oleh karenanya dapat dilihat dari bumi dengan cahaya
yang terang (sering disebut bintang timur karena selalu terbit mendahului
matahari di sebelah timur dan disebut pula bintang kejora yang suka bersinar
pada sore hari), Venas menyerap cahaya matahari sekitar 20 % tidak memiliki
satelit, kalrevolusinya 225 hari dan kala rotasi 247 hari.
4. Planet Bumi
Planet bumi terletak pada urutan ke tiga dari matahari,
ukurannya hampir sama dengan venus, jarak bumi terhadap matahari sekitar 150
juta km, kala rotasi bumi 24 jam dan kala revolusinya 365,25 hari, bumi
dilapisi atmosfer dengan suhu dan penerimaan cahaya matahari yang ideal
sehingga dapat tersedia air dan gas ( subtansi kehidupan).
a. Gerak Rotasi Bumi
Gerak berputar pada porosnya disebut dengan gerak
rotasi, arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke
timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit dari timur dan terbenam di barat,
satu kali rotasi menempuh 360 derajat selama 24 jam ( 1 hari ). Sebagai akibat
rotasi bumi munculah gejala berikut :
1) Gerak semu harian dari matahari, yang
seakan-akan matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya
terbit di timur dan terbenam di barat.
2) Pergantian siang dan malam, dimana
separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), dan separuh lainnya
mengalami kegelapan (malam).
b. Gerak Revolusi Bumi
Sebagaimana pembuktian Kopernicus oleh ilmuan Galilleo
Gallilei, Tycho Brahe dan Keppler tentang heliosentris dimana bumi berevolusi
mengelilingi matahari dalam satu revolusi = 1tahun = 365,25 hari. Selama
berevolusi posisi bumi miring terhadap bidang ekliptika, sehingga revolusi bumi
berakibat ;
1) Pergantian empat musim
di daerah sebelah utara garis balik utara (23,5 LU)
2) Perubahan lamanya siang dan malam
3) Terlihatnya rasi
bintang dari bulan ke bulan
5. Planet Mars
Mars adalah planet luar yang paling dekat dengan bumi
sehingga planet sering terlihat pada setiap jam 19.00 di atas kepala kita,
berwarna putih karena sering diliputi salju tipis, ada beberapa laporan hasil
pemotretan satelit bahwa planet ini mengandung oksigen sekalipun dalam jumlah
kecil, bahkan terlihat gambar yang bergaris-garis seperti saluran kanal, diduga
ada tumbuhan lumut yang sangat sederhana tetapi penelitian sampai saat ini
masih menganggap di mars tidak ada mahluk hidup, walau demikian ilmuwan masih
gencar melalukan penelitian. Mars memiliki kala revolusi 1,9 tahun dan
rotasinya 24 jam 37 menit, jarak terhadap matahari 226,48 juta km dengan garis
tengah 6272 km.
6. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terebesar, berdasarkan
analisis spektroskopis planet ini mengandung banyak gas metana dan amoniak,
serta mengandung gas hydrogen dan memiliki 14 satelit. Diameterrnya 138.560 km
dengan rotasi 10 jam tampak sebagai bintang yang terang tengah malam, karena
masanya sangat besar = 300 kalimasa bumi sehingga gravitasinyapun 2,6 kali
gravitasi bumi.
7. Planet Saturnus
Planet ini memiliki masa jenis yang sangat lebih kecil
dari air sehingga akan terapung di atas air. Planet ini berupa gas yang terdiri
dari metana dan amoniak, saturnus merupakan planetterbesar kedua sehingga
memiliki 10 satelit dan satelit terbesarnya bernama Titan
dan planet lain bernama phoebe yang arah geraknya
berlawanan dengan 9 planet lainnya dan phoebe dianggap bukan anak kandung
saturnus.
8. Planet Uranus
Berbeda dengan planet lain rotasinya dari timur ke
barat, jarak ke matahari 2860 juta km dengan revolusi 84 tahun sementara
rotasinya 10 jam 47 detik. Planet ini diketemukan oleh Herschel bersama keluarga secara tidak sengaja saat
melihat saturnus. Besar Uranus kurang dari setengah saturnus, bergaris tengah
50.560 km dan memiliki 14 buah satelit.
9. Planet Neptunus
Neptunus
memiliki dua satelit , satu dioantaranya bernama Triton yang beredar berlawanan
arah dengan gerak rotasi neptunus, jarak ke matahari 4470 juta km dengan kala
revolusi 165 tahun dan planet ini ditemukan tahun 1846 saat astronom
menyelidiki Uranus yang orbitnya menyimpang dan diduga karena ada pengaruh dari
gravitasi planet lain.
10. Planet Pluto
Pluto
merupakan planet terjauh dari matahari diketahui sejak tahun 1930, planet ini
disebut juga planet transneptunus karena diduga planet ini merupakan bagian
satelit neptunus yang terlepas. Pluto tidak tertembus cahaya matahari sehingga
sepanjang jaman selalu gelap oleh karenanya diberi nama Pluto (dewa kegelapan
bangsa yunani) dan tidak memiliki satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar