Entri Populer

Sabtu, 24 Maret 2012

ilmu kalam dan al-qur'an


Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf dan Al-Qur’an

MAKALAH
HUBUNGAN ILMU KALAM dengan TASAWUF dan
AL-QUR’AN
Makalah ini disusun untu memenuhi mata kuliah Ilmu Kalam
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami sebagai penyusun bisa menyelesaikan tugas membuat makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Hubungan Antara Ilmu Kalam dengan Tasawuf dan Al-Qur’an” ini membahas tentang hubungan ilmu kalam dengan tasawuf yang dilihat dari segi persamaan, perbedaan dan titik singgungnya serta hubungan ilmu kalam dengan al-Qur’an.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula karya manusia. Tidak ada karya yang sempurna. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terjadi kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mengetahui hubungan ilmu kalam dengan tasawuf yang dilihat dari segi persamaan, perbedaan dan titik singgungnya serta hubungan ilmu kalam dengan al-Qur’an.
Surabaya, 20 Desember 2010
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang…………………………………………………………..
1.2Rumusan Masalah………………………………………………………
1.3Tujuan………………………………………………………………………
1.4Batasan Masalah…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf ………………….
A. Titik Persamaan Ilmu Kalam dengan Tasawuf
B. Titik Perbedaan Ilmu Kalam dengan Tasawuf
C. Titik Singgung Ilmu Kalam dengan tasawuf
2.2 Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Qur’an……………..
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan……………………………………………………………..
3.2 Saran……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan Makalah
Ilmu kalam merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan. Masalah ketuhanan itu sendiri banyak dijelaskan dalam al-Qur’an dan tasawuf.
Kaum muslimin pada umumnya dan orang beriman pada khususnya mempunyai pedoman dan undang-undang yang diberikan oleh Allah kepada mereka, yaitu berupa kitab suci Al-qur’an.
Maka dari itu kami disini akan membahas tentang hubungan ilmu kalam dengan tasawuf dan al-Qur’an.
1.2 Rumusan Masalah
Agar dalam penulisan makalah ini lebih mengarah dan efektif, kami merumuskan masalah yang akan kami bahas yaitu:
1.Bagaimana hubungan ilmu kalam dengan tasawuf?
2.Bagaimana hubungan ilmu kalam dengan Al-Qur’an?
1.3 Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah:
1.Menjelaskan tentang hubungan ilmu kalam dengan tasawuf .
2.Menjelaskan tentang hubungan ilmu kalam dengan Al-Qur’an.
1.4 Batasan Masalah
Dalam makalah ini kami memberi batasan pada masalah yang kami uraikan. Kami menjelaskan tentang hubungan ilmu kalam dengan tasawuf dan hubungan ilmu kalam dengan Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf
A. Titik Persamaan Antara Ilmu Kalam dengan Tasawuf
Ilmu kalam dan tasawuf mempunyai kesamaan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Sementara objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, kedua ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.
Baik ilmu kalam maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam, dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
B.Titik Perbedaan Antara Ilmu Kalam dengan Tasawuf
Perbedaan diantara kedua ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika yang memberikan fungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama. Ilmu kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. Sebagian ilmuwan mengatakan bahwa ilmu ini berisi keyakinan-keyakinan kebenaran, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasional.
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Ilmu tasawuf bersifat sangat subjektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Itulah sebabnya, bahasa tasawuf sering tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio.
Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi, atau ilham, atau inspirasi yang datang dari Tuhan. Kebenaran yang dihasilkan ilmu tasawuf dikenal dengan istilah kebenaran hudhuri, yaitu suatu kebenaran yang objeknya datang dari dalam diri subjek sendiri.
Didalam pertumbuhannya, ilmu kalam (teologi) berembang menjadi teologi rasional dan teologi tradisional. Sedangkan tasawuf berkembang menjadi tasawuf teoritis. Adapun tasawuf lebih berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang ingin dicarinya.
C.Titik Singgung Antara Ilmu Kalam dan Ilmu Tasawuf
Ilmu kalam, sebagaimana telah disebutkan terdahulu, merupakan disiplin ilmu keislaman yang mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan-persoalan kalam ini biasanya mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah. Argumentasi rasional yang dimaksudkan adalah landasan pemahaman yang cenderung menggunakan metode berfikir filosofis, sedangkan argumentasi naqliyah berupa dalil-dalil qur’an dan hadist. Ilmu tasawuf adalah ilmu yang membicarakan tentang penghayatan sampai pada penanaman kejiwaan manusia.
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pembahasan kalam. Ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu tauhid jika dilihat bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniah dari ilmu tauhid. Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf.
2.2Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Qur’an
Hubungan ilmu kalam dengan al-qur’an sangatlah erat. Hal itu dikarenakan Al-Qur’an memberikan motivasi sehingga memunculkan pemikiran dalam Islam. Yang dimaksud dengan pemikiran dalam Islam adalah sebagai upaya akal dari para ulama Islam untuk menerangkan Islam dari sumbernya yang asli, yakni Al-Qur’an. Dengan perkataan lain bahwa pemikiran Islam merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh pemikiran muslim sejak Rasulullah SAW sampai sekarang. Sedangkan Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber yang memberikan motivasi manusia untuk berfikir. Oleh karena itu, melalui upaya interpretasi Al-Qur’an inilah, pemikiran-pemikiran terus berkembang dilingkungan umat Islam, termasuk didalamnya pemikiran-pemikiran kalami muncul.
BAB III
PENUTUP
3.2Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah tersebut, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.Bahwa ilmu kalam dengan tasawuf mempunyai titik persamaan yaitu terletak pada objek kajiannya. Baik kalam maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama yaitu kebenaran. Apabila ada titik persamaan, sudah pasti ada titik perbedaannya. Perbedaan keduanya terletak pada aspek metodologinya.
2.Sedangkan hubungan antara ilmu kalam dengan Al-Qur’an yakni sangatlah erat sekali. Disini Al-Qur’an berperan dalam memberikan motivasi sehinnga memunculkan pemikiran dalam Islam.
3.2 Saran
Dari pembahasan makalah ini, kami mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1.Sebagai seorang umat islam yang baik hendaknya kita selalu berusaha terus untuk menuntut ilmu sampai akhir hayat.
2.Selagi kita masih diberikan kesempatan, hendaknya kita memperbanyak amal ibadah kita.
3.Dan selalu berpedoman pada Al-Qur’an, agar kita tetap berada dalam jalan yang lurus.
DAFTAR PUSTAKA
Razak, Abdul dkk. 2010. Ilmu Kalam. Bandung:Pustaka Setia
Ghazali, Adeng Muchtar. 2005. Perkembangan Ilmu Kalam Dari Klasik Hingga
Modern.Bandung:Pustaka Setia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar