Entri Populer

Sabtu, 22 Februari 2014

makalah tafsir tarbawi



BAB I
Pendahuluan

1.1.Latar belakang
              Allah SWT sebagai sang khaliq Yang maha Sempurna,menciptakan alam dan seisinya.Di dalam penciptaan alam semesta,sesungguhnya semua diperuntukkan pada manusia.Dalam hal ini,manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya berperan sebagai khalifah di muka bumi.Sebagai seorang khalifah,tentunya ,manusia diberi kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya,bahkan malaikat sekalipun yang tercipta dari nur.Manusia tercipta dengan kelebihan yakni akal pikiran.Dimana dengan akal pikiran tersebut manusia mampu membuat inovasi-inovasi baru dalam kehidupannya.
              Namun didalam proses tsb,manusia membutuhkan ilmu pengetahuan.Maka dari itu,setiap manusia ssecara tidak langsung diharuskan untuk memiliki ilmu pengetahuan.Sebab,tanpa ilmu pengetahuan seorang manusia tidak akan bisa menjalankan fungsinya sebagai seorang khalifah di muka bumi ini.Hal ini dikarenakan , ilmu akan menuntun Manusia dalam menjalankan perannya sebagai khalifah.Didalam memperoleh Ilmu pengetahuan tsb,banyak cara yang dapat dilakukan,misalnya dengan belajar,mengamati alam sekitar ,dan masih banyak lagi.
              Ilmu pengetahuan adalah salah satu alat penting bagu seorang manusia didalam menjalani kehidupannya.Seorang yang berilmu tentu akan sangat berbeda dengnan yang tidak.Seorang yang berilmu tentu akan mengetahui sesuatu hal yang belum tentu diketahui seseorang yang tidak berilmu.Sehingga menuntut ilmu menjadi salah satu kewajiba bagi seorang manusia.

1.2.Rumusan Masalah.
          Untuk membahas masalah ilmu pengetahuan dalam makalah ini,diperlukan perumusan masalah yakni bagaimanakah ilmu pengetahuan tsb yang diterangkat menurut Qur’an :
1.      Q.S.Al-Baqoroh ayat 32
2.      Q.S.Ar-Rahman ayat 19,20 dan 33
3.      Q.S.Az-Zumar ayat 9
4.      Q.S.Al-Mujadilah ayat 11
1.3.Tujuan Pembahasan
            Makalah ini dibuat,selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir tarbawi juga agar para pembaca bisa mengetahui bahwa dengan ilmu pengetahuan manusia mampu mengetahui kalam-kalam Allah yang belum diketahui,serta betapa pentingnya ilmu pengetahuan itu didalam kehidupan manusia.Sebab dengan ilmu pengetahuan manusia tentu akan lebih itnggi derajatnya dibanding makhluk lainnya.




















BAB II
Pembahasan

2.1.a.QS.Al-Baqoroh ayat 32
(#qä9$s% y7oY»ysö6ß Ÿw zNù=Ïæ !$uZs9 žwÎ) $tB !$oYtFôJ¯=tã ( y7¨RÎ) |MRr& ãLìÎ=yèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÌËÈ  
              32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]."

[35] Sebenarnya terjemahan hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena arti hakim Ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
2.1.b.Kandungan Surat Al-Baqoroh ayat 32
            Ayat diatas merupakan cuplikan salah satu dialog antara malaikat dengan Allah swt.Dimana sebelum ayat 32 ini,Pada ayat 31 surat Al-baqoroh Allah berfirman ketika mengajarkan nama-nama sesuatu pada adam,dan Allah Mengemukakannya pada malaikat dan bertanya apakah malaikat mampu mengemukakan apa yang telah di ajarkan Allah pada adam as:
zN¯=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ  
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
            Kemudian pada ayat selanjutnya,yakni pada ayat 32 malaikat menjawab dengan 7oY»ysö6ß, yakni memuji,Maha Suci Engkau (Allah).Hal ini dikarenakan malaikat adalah makhluk yang paling ta’at,sehingga dia selalu bertasbih.Selain itu malaikat adalah makhluk yang statis,tercipta tanpa akal fikiran,sehingga malaikat Patuh pada Allah yang memberikan kelebihan pada manusia berupa akal pikiran yang mampu menyerap dan mempelajari ilmu pengetahuan.
            Hal ini diperkuat pada kata (, Ÿ!$oYtFôJ¯=tã zž$tB  !wÎ) $uZs9  Nù=Ïæw tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami” ,.Disini malaikat pun mengakui bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh malaikat hanya terbatas saja pada apa yang telah diajarkan Allah pada malaikat.Jadi secara tidak langsung Manusia mempunyai kedudukan yang lebih tinggidibandingkan malaikat sekalipun,dengan kemampuan manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
Melalui pengetahuan yang dimilikinya, serta terbuktinya ketetapan kebijaksanaan Allah menyangkut pengangkatan Adam as. sebagai kholifah, semua itu lebih tinggi nilainya dari pada sekedar informasi tentang pengajaran Allah kepada Adam yang dikandung oleh penggalan ayat sebelumnya .Ucapan malaikat Maha Suci Engkau yang mereka kemukakan sebelum menyampaikan ketidaktahuan mereka, menunjukkan betapa mereka tidak bermaksud membantah atau memprotes ketetapan Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, sekaligus sebagai tertanda “Penyesalan” mereka atas ucapan atau kesan yang ditimbulkan oleh pernyataan itu.
Firman-Nya : (( y|ã ÞOŠÅ3ptø:$#LìÎ=yèø9$#MRr& 7¨RÎ)) innaka anta al-‘alim al-hakim / sesungguhnya Engkau, Engkau Yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana, mengandung dua kata yang menunjukkan kepada mitra bicara yaitu huruf (ك) kaf pada kata ( إنك) innaka dan kata (أنت) anta. Kata anta oleh banyak ulama dipahami dalam arti penguat sekaligus untuk memberi makna pengkhususan yang tertuju kepada Allah swt. dalam hal ini pengetahuan dan hikmah, sehingga penggalan ayat ini menyatakan “Sesungguhnya hanya Engkau tidak ada selain Engkau” Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .
Kata (العليم) al-‘alim terambil dari akar kata (علم) ‘ilm yang menurut pakar-pakar bahasa berarti menjangkau sesuatu sesuai dengan keadaannya yang sebenarnya. Allah swt. dinami (عالم) ‘alim atau (عليم) ‘alim karena pengetahuan-Nya yang amat jelas sehingga terungkap baginya hal-hal yang sekecil-kecilnya apapun. Pengetahuan semua makhluk bersumber dari pengetahuan-Nya : “Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan dibelakng mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya” (QS. Al-Baqarah : 255)
Kata (الحكيم) al-hakim dipahami oleh sementara ulama dalam arti Yang Memiliki hikmah, sedang hikmah lain berarti mengetahui yang paling utama dari segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan. Seorang yang ahli dalam melakukan sesuatu dinamai (حكيم) hakim, Hikmah juga diartikan sebaga sesuatu yang bila digunakan atau diperhatikan akan menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan yang lebih besar dan atau mendatangkan kemaslahatan dan kemudahan yang lebih besar. Makna ini ditarik dari kata (حكمة) hakamah, yang berarti kendali karena kendali menghalangi hewan atau kendaraan mengarah ke arah yang tidak diinginkan.
            Jadi dari ayat 32 surat al-Baqoroh diatas,dapat menggaris bawahi bahwa dengan potensi untuk mengetahui ilmu pengetahuan manusia mempunyai kedudukan yang lebih tinggi,bahkan dengan malaikat sekalipun yang notabene adalah makhluk yang paling taat pada Allah.Untuk itu,sudah seharusnya seorang manusia wajib taat dan menyembah pada Allah swt sebab atas limpahan kelebihan-kelebihan tsb.Dengan kata lain,ilmu pengetahuan mempunya fungsi membedakan kedudukan antara manusia dengan makhluk lainnya.
2.2.a.QS.Ar-Rahman ayat 19,20, dan 33
ylttB Ç`÷ƒtóst7ø9$# Èb$uÉ)tGù=tƒ ÇÊÒÈ   $yJåks]÷t/ Óˆyöt/ žw Èb$uÉóö7tƒ ÇËÉÈ  
19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.

[1443] Di antara ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa la yabghiyan Maksudnya masing-masingnya tidak menghendaki. dengan demikian maksud ayat 19-20 ialah bahwa ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi oleh tanah genting, tetapi tanah genting itu tidaklah dikehendaki (tidak diperlukan) Maka pada akhirnya, tanah genting itu dibuang (digali untuk keperluan lalu lintas), Maka bertemulah dua lautan itu. seperti terusan Suez dan terusan Panama.
uŽ|³÷èyJ»tƒ Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ÈbÎ) öNçF÷èsÜtGó$# br& (#räàÿZs? ô`ÏB Í$sÜø%r& ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (#räàÿR$$sù 4 Ÿw šcräàÿZs? žwÎ) 9`»sÜù=Ý¡Î0 ÇÌÌÈ  
33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
فَانْفُذُوا
:
(maka lintasilah) Tembuslah ke penjuru langit dan bumi dan lepaskan dirimu, dikatakan tembusnya sesuatu  dari sesuatu yang lain, ketika sesuatu itu dilepaskan seperti melepaskan anak panah.
لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
:
(Dan kamu tidak mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan) mereka tidak mampu untuk menembusnya kecuali dengan kekuatan dan mereka tidak kuasa.

2.2.b.Kandungan Surat Ar-Rahman ayat 19,20, dan 33
            Pada ayat 19 dan 20 surat Ar-rahman,terdapat sebuah pengetahuan dimana Allah sebagai rabbil’alamiin telah menunjukkan KuasaNya.Dimana Dia telah menciptakan 2 lautan yang bertemu dan anehnya kedua lautan tsb tidak pernah bertemu atau bercampur.Dan dari situ secara ilmiah dapat diterangkan bahwa Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Dari atas ferry yang kami naiki, masih bisa terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut Mediterania. Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.
Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya. Subhannallah.
Selanjutnya pada ayat ke 33 menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada golongan jin dan manusia untuk menembus (melintasi) ke penjuru langit dan bumi, arti perintah Allah ini hanya sekedar tantangan Allah untuk menguji dan melemahkan jin dan manusia. Jika mereka kuasa untuk keluar penjuru langit dan bumi dan semacamnya itu hanya ketentuan dan kekuasaan dari Allah S.W.T.
Mereka pun tidak mampu menembus (melintasi) kecuali dengan kekuatan, dan mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi dan juga mereka tidak kuasa.Dan yang dimaksud سلطان di sini adalah Dzat yang mempunyai kekuatan dan menguasai untuk memerintah.
Jadi dengan kata lain,dari ayat ke 33 tsb,terkandung bahwa secara tidak langsung Allah memerintahkan pada Manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan,agar mereka mampu memahami ayat2 Allah.
2.3.a.QS.Az-Zumar ayat 9
ô`¨Br& uqèd ìMÏZ»s% uä!$tR#uä È@ø©9$# #YÉ`$y $VJͬ!$s%ur âxøts notÅzFy$# (#qã_ötƒur spuH÷qu ¾ÏmÎn/u 3 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ㍩.xtGtƒ (#qä9'ré& É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ  
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
هُوَ قَانِتٌ
:
مطيع, خاضع, عابد الله تعالى ( taat, tunduk dan beribadah kepada Allah).
آنَاءَ اللَّيْلِ
:
ساعته (waktunya bersujud dan berdiri dan mengharap rahmat Tuhannya).

2.3.b.Kandungan Surat Az-Zumar ayat 9
Ayat ini menerangkan perbedaan antara orang kafir dengan orang yang selalu taat menjalankan ibadah kepada Allah dan takut dengan siksa Akhirat yang selalu mengharapkan Rahmat (surga).
Tidak sama antara orang yang mempunyai ilmu pengetahuan dan mengEsakan Allah, mentaati semua perintah menjauhi larangan-Nya, yaitu Abu Bakar dan sahabatnya, dengan orang-orang yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan yaitu Abu Jahal dan sahabatnya.
Ayat di atas menunjukkan keutamaan ilmu daripada harta, karena orang yang mempunyai ilmu mengetahui kemanfaatan harta dan orang yang tidak berilmu tidak mengetahui kemanfaatan ilmu.
2.4.a.QS.Al-Mujadilah ayat 11
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ  
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

تَفَسَّحُوا
:
Maksudnya adalah توسعوا  yaitu saling meluaskan dan mempersilahkan.
يَفْسَحِ
:
Maksudnya Allah akan melapangkan rahmat dan rizki bagi mereka.
فَانْشُزُوا
:
Maksudnya saling merendahkan hati untuk memberi kesempatan kepada setiap orang yang datang.
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ

Allah akan mengangkat derajat mereka yang telah memuliakan dan memiliki ilmu di akhirat pada tempat yang khusus sesuai dengan kemuliaan dan ketinggian derajatnya.

2.4.b.Asbabunnuzul Surat Al-Mujadilah ayat 11
        Ayat ini diturunkan pada waktu Rosululloh S.A.W. ingin memuliakan sahabat ahli perang badar dari pada sahabat muhajirin dan anshor. Ketika Rosululloh S.A.W. duduk di tempat yang sempit beliau ingin memuliakan sahabat ahli badar, maka datanglah sahabat ahli badar tersebut saling berdesakan dan berdiri di hadapan beliau sambil menanti kelapangan majlis (tempat duduk), Rosululloh memerintahkan sahabat yang bukan ahli badar yang berada disampingnya untuk berdiri.
2.4.c.Kandungan Surat Al-Mujadilah ayat 11
Dari ayat tersebut dapat diketahui, hal sebagai berikut:
Pertama : Bahwa para sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada di majelis Rasulullah saw, dengan tujuan agar ia dapat mudah mendengar wejangan dari Rasulullah saw. Yang diyakini bahwa dalam wejangannya itu terdapat kebaikan yang amat dalam serta keistimewaan yang agung.
Kedua : Bahwa perintah untuk saling meluangkan dan meluaskan tempat ketika berada di majelis, tidak saling berdesakan dan berhimpitan dapat dilakukan sepanjang dimungkinkan, karena cara demikian dapat menimbulkan keakraban diantara sesama orang yang berada di dalam majelis dan bersama-sama dapat mendengar wejangan Rasulullah saw.
Ketiga : Bahwa pada setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan keluasan kebaikan di dunia dan akhirat.2 Singkatnya ayat ini berisi perintah untuk memberikan kelapangan dalam mendatangkan setiap kebaikan dan memberikan rasa kebahagiaan kepada setiap orang Islam. Atas dasar inilah Rasulullah saw, menegaskan bahwa Allah akan selalu menolong hambanya, selama hamba tersebut selalu menolong sesama saudaranya.3
Adapun arti potongan ayat dibawah ini adalah:

إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّخُوْا فِيْ الْمَجَالِسِ فَافْسَخُوْا

Maksudnya adalah apabila kamu diminta berdiri selama berada di majelis Rasulullah saw, maka segeralah berdiri, karena Rasulullah saw terkadang mengamati keadaan setiap individu, sehingga dapat diketahui setiap keadaan orang tersebut, atau karena Rasulullah saw, ingin menyerahkan suatu tugas khusus yang tidak mungkin tugas tersebut dapat dikerjakan oleh orang lain. Berhubungan dengan hal yang demikian, maka bagi orang yang datang terdahulu di majelis tersebut tidak boleh mempersilahkan orang yang datang belakangan untuk duduk di tempat duduknya.
Imam Malik, Bukhari, Muslim dan Turmudzi meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw, bersabda: La yuqimu al-rajulu min majlisi walakin tafassakhu wa tawassa’u. Yang artinya: seorang tidak sepantasnya mempersilahkan tempat duduknya kepada orang lain (yang datang belakangan). Tetapi cukup dengan memberikan kelapangan dan mempersilahkan lewat.
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا مِنْكُمْ، وَالَّذِيْنَ أُتُواالْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
maksudnya adalah bahwa Allah akan mengangkat orang mukmin yang melaksanakan segala perintahnya dengan memberikan kedudukan yang khusus, baik dari pahala maupun keadilan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin dianjurkanagar memberikan kelapangan kepada sesama kawannyaitu datang belakangan, atau apabila dianjurkan agar keluar meninggalkan majelis, maka segera tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah tersebut akan menghilanhkan haknya. Melainkan merupakan kesempatan yang dapat menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidakakan menyia-nyiakan setiap perbuatan yang dilakukan hambanya. Melainkan akan diberikan balasan yang setimpal di dunia dan akhirat.
Sedangkan potongan ayat وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ maksudnya bahwa Allah mengetahui setiap perbuatan yang baik dan buruk yang dilakukan hamba-Nya, dan akan membalasnya amal tersebut. Orang yang baik akan di balas dengan kebaikan. Demikian pula orang yang berbuat buruk akan dibalas buruk atau diampuni-Nya.4
Ayat tersebut diatas selanjutnya sering digunakan para ahli untuk mendorong diadakannya kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dengan cara menjunjung tinggi atau mengadakan dan menghadiri majelis ilmu. Orang yang mendapatkan ilmu itu selanjutnya akan mencapai derajat yang tinggi dari Allah.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar