BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki
kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan
kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya
dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan
daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih
diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional
seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif
dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan
peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan
masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran
demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar,
di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan
ke kelas dan dievalusi oleh guru.
Adapun
cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung
pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode
demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif dalam
membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya dari
demonstrasi.
1.2.
Rumusan Masalah.
Untuk membahas makalah
ini,diperlukan rumusan masalah,antara lain:
1.
Apa pembelajaran itu?
2.
Apakah pengertian dari metode demonstrasi itu?
3.
Apa saja tujuan dan kegunaan metode demonstrasi ?
4.
Bagaimana langkah-langkah metode demonstrasi itu?
1.3. Tujuan Penulisan.
Selain sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah metode
pembelajaran,tujuan penulisan makalah ini juga
untuk mengetahui waktu yang tepat kapan menggunakan metode demonstrasi materi
apa yang dapat didemonstrasikan serta bagaimana cara menggunakan metode
demonstrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berusaha tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Makalah Kongres Budaya dan
Bahasa Indonesia, 1996:14)
Sependapat
dengan pernyataan tersebut, Soetomo (1993:68) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan
sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah
laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan
tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,
tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir,
sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:120)
Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Jadi
pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada
suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi tertentu.
2.2. Definisi Metode
Demonstrasi
Metode
Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu
proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.Yang di maksud dengan Metode
Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.
Demonstrasi
adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk
teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan
benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan
penjelasan lisan. Sanjaya (2006), dan
Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahasa demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh
guru atau sumber belajar lain ahli dalam topik bahasan yang harus
didemonstrasikan.
Metode ini biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang
dilakukan, misalnya: proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara
dengan cara lain, untuk mengetahui melihat kebenaran sesuatu. Contohnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan
mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses, serta dapat mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Metode demonstrasi menurut Bahri &
Zain (2006: 91) memiliki kelebihan dalam proses pembelajaran yaitu, dapat
membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga menghindari
verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), Siswa lebih mudah
memahami apa yang dipelajari, Proses pengajaran lebih menarik, Siswa dirangsang
untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk
melakukannya sendiri. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran
dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid
dan melalui prosedur yang benar dapat pula dimengerti materi yang disajikan.
2.3. Tujuan dan Kegunaan
Metode Demonstrasi.
Tujuan dan kegunaan menggunakan metode demonstrasi adalah
:
1.
Tujuan dan kegunaan
metode demonstrasi, antara lain :
2.
Untuk memudahkan
penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas
3.
Untuk membantu anak
dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian
4.
Untuk menghindari
verbalisme
5.
Cocok digunakan
apabila akan memberikan keterampilan tertentu.
Namun kita harus memperhatikan aspek-aspek yang penting
dalam metode demonstrasi agar pembelajaran berjalan sesuai harapan.Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode
Demonstrasi adalah:
1.
Demonstrasi akan
menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di Demonstrasikan tidak bisa
di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau
penjelasannya tidak jelas.
2.
Demonstrasi menjadi
kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat
ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang
berharga.
3.
Tidak semua hal
dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau
yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
4.
Hendaknya dilakukan
dalam hal-hal yang bersifat praktis
5.
Sebagai
pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan di
demonstrasikan.
6.
Dan adapun
sebaiknya dalam Mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu
Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh murid-muridnya yang
sesuai dengan petunjuk.
Selain di atas dalam melaksanakan teknik
demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
- Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
- Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.
- Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksaaan lain.
- Apakah anda telah meneliti alat-alat, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar demonstasi itu berhasil.
- Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.
- Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
- Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan tertanya.
- Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.
2.4.Kelebihan dan kelemahan metode
demonstrasi
· Kelebihan metode demonstrasi:
1. Pelajaran
menjadi lebih jelas dan konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme.
2. Siswa akan
lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan.
3. Proses
pembelajaran menjadi lebih baik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
4.
Siswa akan aktif mengamati dan tertarik untuk
mencoba.
5.
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
6.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi
yang dipelajari.
7.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran
lebih melekat dalam diri siswa.
· Kelemahan metodedemonstrasi:
1. Tidak
semua guru dapat melakukan demontrasi dengan baik.
2. Terbatasnya
sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi yang sering tidak
mudah diatur dan terbatasnya waktu.
3. Demonstrasi
memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan ceramah dan Tanya jawab.
4.
Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan
perencanaan yang matang.
5.
Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas
benda yang diperagakan.
6.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
2.5. Langkah-Langkah
Metode Demonstrasi
Metode
domonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan
secara langsung objeknya atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan
proses tertentu. Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam
pelaksanaan demonstrasi guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat
memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan.
Sebelumnya proses demonstrasi guru sudah mempersiapkan alat – alat yang
digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Guru
dituntut menguasai bahan pelajaran serta mengorganisasi kelas, jangan samapi
guru terlena dengan demonstrasinya tanpa memperhatikan siswa secara menyeluruh.
Ada beberapa karakteristik metode mengajar demonstrasi dan bagaimana
hubungannya dengan pengalaman belajar siswa.
Karakteristik,
Pengalaman Belajar, Keunggulan, dan Ketrampilan Metode Demonstrasi :
Prosedur metode
demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah :
- Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
- Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
- Pelaksanaan demonstrsi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
- Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
- Kesimpulan
Kemampuan guru yang
perlu diperhatikan dalam menunjung keberhasilan demonstrasi di antaranya :
- Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
- Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
- Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
- Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan
kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya adalah :
- Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang didemonstrasikan
- Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
- Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
- Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
Sedangkan langkah-langkah yang harus
kita lakukan dalam melakukan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
- Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
- Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
- Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap Pelaksanaan
- Langkah pembukaan.Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
a).Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa
dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c)Kemukakan
tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan
untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
- Langkah pelaksanaan demonstrasi.
a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang
mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan
demonstrasi.
b) Ciptakan suasana
yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
itu.
3.
Langkah mengakhiri
demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses
demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya
guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi
itu untuk perbaikan selanjutnya.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
3.1.Kesimpulan.
Pembelajaran
dengan demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam materi
pelajaran yang didemonstrasikan. Penerapan metode metode pembelajaran
demonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil wawancara dengan sebagian siswa,
rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan
metode metode pembelajaran demonstrasi sehingga mereka menjadi termotivasi
untuk belajar.
Metode
demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa
Metode
ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi
pelajaran. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti
ketersediaan alat peraga agar metode ini dapat berjalan dengan efektif dan
efesien.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih,C.Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://education-mantap.blogspot.com/2010/05/metode-demonstrasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar